Custom Search

25/07/08

Industri Mulai Geser Hari Kerja

Industri Mulai Geser Hari Kerja
 
 
TEMPO Interaktif, Purbalingga:Kalangan pengusaha di Purbalingga, Jawa Tengah, mulai memberlakukan hari kerja karyawannya ke hari libur. Penggeseran hari kerja dilakukan karena pasokan listrik dari PLN masih terbatas.

Menurut Manajer Umum PT Boyang Industrial Julian Rispandy, pihaknya terpaksa menggeser hari kerja ribuan karyawannya ke Sabtu-Minggu. "Kami sudah mencoba memakai genset, tapi tak memadai untuk operasional produksi," ujarnya, Rabu (23/7).

Perusahaan milik pengusaha Korea Selatan mempekerjakan 6.000 karyawan. Sejak pasokan listrik sering padam, perusahaan menggunakan tiga genset. Tambahan listrik, kata Julian, juga tak mampu menopang kegiatan operasional pabrik tersebut.

Menurut Julian, menggunakan genset juga menambah ongkos produksi. Biaya penggunaan genset sebesar Rp 3 juta per jam. Sedangkan kegiatan usaha berlangsung selama delapan jam. Jika menggunakan listrik dari PLN biayanya hanya Rp 900 ribu per jam.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Cabang Purbalingga, Suryono mengatakan, untuk mencapai target produksi banyak perusahaan yang menerapkan tambahan jam kerja. Namun, baginya tambahan jam kerja juga tidak banyak membantu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Publaingga Basuki Rachmat mengatakan, pengalihan hari kerja tidak dianggap lembur. Menurut dia, buruh yang bekerja diatas 40 jam per minggu harus mendapatkan uang lembur.

ARIS ANDRIANTO
http://tempointeraktif.com/
 

Dapatkan informasi terkini, terupdate, berimbang dan bertanggung jawab dari seluruh informasi di Indonesia di milis :
Newspaper-Indonesia@yahoogroups.com & SuratKabar-Indonesia@yahoogroups.com 

Search Engine Terpopuler Milik Anak Bangsa
Custom Search