Custom Search

12/09/08

Sulitkah Menjadi Pria Bijaksana?

Metroseksual
Sulitkah Menjadi Pria Bijaksana?
Dewi Arta - Okezone
 
Foto: Corbis
PRIA mana pun selalu menginginkan hubungannya bersama sang kekasih berjalan mulus. Tetapi teori sering kali tak sesuai dengan praktik, di mana masalah selalu datang dan pergi menghampiri hubungan sepasang kekasih.

Ketika hubungan sedang bermasalah pun, pria selalu dituntut menjadi sosok yang bijaksana dalam menyelesaikan setiap masalah. Sulitkah menjadi pria bijaksana?

Tentu saja tidak sulit, selama Anda mau mempraktikkan rumus jitu menjadi pria bijakasana, seperti dikutip dari Health24.

Adil membagi waktu

Anda boleh saja sibuk bekerja, namun bukan berarti Anda tak ada waktu untuk memberikan perhatian kepada sang kekasih. Ketahuilah bahwa wanita itu juga sangat merindukan perhatian dan kasih sayang dari pasangannya. Oleh karena itu Anda harus lebih bijaksana mengatur waktu antara urusan kantor dan percintaan.

Meletakkan kepentingan keluarga dan kekasih secara seimbang

Anda mungkin mengalami dilema apabila sang kekasih menuntut Anda untuk selalu memprioritaskan kepentingannya ketimbang keluarga Anda sendiri. Namun, tetaplah bersikap bijaksana untuk menjelaskannya bahwa keluarga juga mempunyai arti penting buat Anda. Oleh karena itu Anda bisa menjalankan kepentingan keluarga dan kekasih secara seimbang.

Memberikan kepercayaan penuh kepada pasangan

Sebuah hubungan percintaan akan berjalan dengan baik apabila Anda dan pasangan menanamkan rasa saling percaya yang mendalam. Anda pun tak perlu terpengaruh oleh gosip yang tidak jelas, yang bisa membuat hubungan percintaan Anda bersama kekasih menjadi retak.
 
(tty)
 
Portal News - Komunitas Informasi Dunia

4 Tanda Wanita Ingin Mengikatmu

Metroseksual
4 Tanda Wanita Ingin Mengikatmu
Dewi Arta - Okezone
 
Foto: Corbis
HUBUNGAN percintaan yang telah lama dibina tentunya ada rencana yang indah di balik semuanya. Pernikahan merupakan awal sebuah rumah tangga di mana hubungan percinta yang telah dibina sekian lama menuju satu titik terang. Tetapi bagaimanakah dengan kalian, para pria yang masih ingin lebih lama menjalin hubungan dan belum siap untuk menikah?
 
Menurut berita yang dilansir askmen, ada beberapa hal yang dilakukan wanita untuk mengikat pria dalam sebuah tali perkawinan, seperti dibawah ini :

Dia menceritakan rencana pernikah kalian di depan umum
Tanpa ada persetujuan dari dirimu, dia langsung menceritakan rencana pernikahan kalian. Padahal tidak ada kesepakatan di antara kalian berdua. Tentunya hal ini akan membuatmu bingung dengan segudang pertanyaan dari orang banyak.
 
Dia membatasi dirimu berkomunikasi dengan wanita lain
Dalam hal ini, seperti seorang yang posesif, dia akan selalu mengawasimu dan membatasi komunikasimu dengan para wanita. Walaupun itu hanya masalah pekerjaan, tetapi rasa cemburunya yang besar bisa membuatmu dalam sebuah masalah yang besar.
 
Dia meneleponmu setiap saat
Jika kamu terlalu sulit untuk ditemui, telepon merupakan salah satu jawaban yang tepat dan cepat untuk menghubungi dirimu. Selama ponselmu bisa dihubungi tentunya dia tidak akan ragu-ragu untuk menghubungimu. Pastinya dia akan menanyakan kapan pernikahan kalian dapat secepatnya berlangsung.
 
Dia akan menceritakan rencana pernikahan kalian kepada keluargamu
Tidak hanya di depan umum dia meyebarkan rencana pernikahan kalian bahkan dia tidak segan-segan untuk mengungkapkan rencana indah pernikahan kalian kepada keluargamu. Jangan kaget dulu, tetapi cobalah untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam hubungan kalian kepada keluargamu.
 
(nsa)
 
Portal News - Komunitas Informasi Dunia

Hubungan Mapan di Pernikahan Bikin Wanita Malas Ngeseks

Hubungan Mapan di Pernikahan Bikin Wanita Malas Ngeseks
 
 
Majalah Seks Konseling - Makin lama menikah, ternyata membuat wanita makin malas berhubungan seks. Peneliti asal Jerman membuktikan, menurunnya gairah wanita dipicu karena hubungan yang semakin nyaman dan mapan.
 
Frekuensi hubungan seks yang semakin menurun kerap menjadi keluhan pasangan yang sudah menikah selama beberapa tahun. Keluhan ini kadang bisa berbuntut serius hingga perceraian.

Umumnya, pihak yang wanita yang lebih sering mengeluh kehilangan gairah seks setelah beberapa tahun masa pernikahan. Sedangkan pria, seperti telah diberitakan sebelumnya, juga bisa mengalami gangguan gairah jika tertekan karena stress pekerjaan dan masalah lainnya.

Kesimpulan beberapa peneliti Jerman mungkin bisa membantu menguak penyebab masalah ini. Menurut peneliti dari Universitas Hamburg-Eppendorf, gairah seksual wanita mulai menyusut ketika ia merasa semakin nyaman dalam pernikahannya. Demikian indiatimes, Rabu (23/8/2006)

Usut punya usut, hal ini bisa saja ada hubungannya dengan naluri masing-masing jenis kelamin dalam mempertahankan hubungannya. Pria lebih terdorong untuk menjaga gairah seksualnya untuk 'mengamankan' pasangannya dari 'serangan' pria lain. Sedangkan wanita lebih mengutamakan membina hubungan yang kuat dan kedekatan yang intens dengan pasangan untuk masa depan yang aman bagi dirinya dan anak-anaknya.

Setelah empat tahun pernikahan, hanya separuh wanita dalam penelitian ini yang mengaku ingin tetap bercinta secara teratur. Sebaliknya, gairah seksual para pria tetap tinggi tak peduli seberapa lama usia pernikahannya.

Penelitian yang melibatkan 500 orang usia 30-45 tahun itu juga membuktikan keinginan wanita untuk dibelai dan diperlakukan dengan lembut tak berubah seiring dengan usia pernikahan. Sedangkan, hanya seperempat pria di atas usia 30 tahun dan sudah menikah selama 10 tahun yang merasa masih membutuhkan hal tersebut.

Dua pertiga wanita usia 30 tahun masih memiliki gairah yang tinggi untuk bercinta, namun setelah empat tahun pernikahan jumlah tersebut menurun hingga separuhnya. Dalam penelitian ini, tak ditemukan adanya penurunan yang signifikan dalam gairah seksual pria.

Setelah beberapa tahun menikah dan semakin percaya pada pasangannya, wanita lebih senang bergandengan tangan atau berpelukan yang nyaman, ketimbang bercinta penuh gairah. Wanita lebih mementingkan kenyamanan emosional dan stabilitas hubungan ketimbang seks dan keintiman fisik semata.

Nah, hal ini lah yang kerap menjadi masalah bagi banyak pasangan. Jika tidak diatasi dengan komunikasi yang baik, masalah ini bisa berujung pada perpisahan, bahkan perceraian.

Jika enggan menempuh konseling pernikahan, pasangan bisa mengatasi masalah ini lewat berbagai cara. Diantaranya dengan mencoba lebih terbuka ketika berkomunikasi, lebih banyak menghabiskan waktu berdua,berlibur berdua, dan berusaha bercinta secara teratur.

Untuk Anda, pasangan yang tidak melakukan aktivitas seks selama beberapa bulan, sebaiknya mulailah berubah. Pasangan yang stop bercinta bisa mengalami hypochondria atau timbulnya penyakit-penyakit fisik. Hypochondria tersebut muncul karena sebab-sebab psikologis atau stress.

Sumber: detikcom
Custom Search