Custom Search

31/08/08

Anak Penambal Ban Kalahkan Anak Jenderal Untuk Masuk Akpol

Semarang, (ANTARA) - Punya ayah berpangkat jenderal ternyata bukan jaminan untuk bisa masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Seorang anak jenderal tidak berhasil masuk Akpol pada tahun ini sedangkan anak seorang penambal ban lulus tes dan jadi taruna.
 
"Tahun ini anak Kapolda (berpangkat jenderal) tidak lulus, sedangkan anak seorang penambal ban di Cengkareng (Tangerang, Banten) lulus," kata Deputi Sumber Daya Manusia Kapolri, Irjen Pol Bambang Hadiyono di Kampus Akpol, Kota Semarang, Senin.

Hadiyono mengatakan hal itu saat memimpin proses penghitungan nilai ujian akhir dalam sidang penerimaan taruna Akpol secara terbuka.

Menurut Hadiyono, proses seleksi taruna yang berlangsung secara terbuka itu akan memberikan kesempatan kepada semua warga negara tanpa memandang latar belakang orang tua.

Tahun 2007, katanya, keponakan Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan tidak lulus, padahal saat itu Trimedya hadir sebagai anggota DPR dan ikut mengawasi proses penghitungan nilai.

"Keponakan saya sendiri juga tidak lulus pada tahun 2007 lalu," kata Hadiyono.

Ia menyatakan, proses seleksi taruna melibatkan pengawas eksternal antara lain dari Dinas Kependudukan, Dinas Pendidikan, Komisi Kepolisian Nasional, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kalangan perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Nilai setiap tahapan ujian langsung diberikan kepada peserta seleksi dan mereka dapat mengadu ke panitia jika ada nilai yang berubah.

Untuk soal tes akademik tertulis, polisi membuat ratusan soal lalu dipilih 100 soal secara acak dan 100 soal itu disimpan oleh LSM dan provos.Soal ujian disimpan dalam brankas yang kuncinya dipegang oleh LSM dan provos.

"Kami tidak tahu, soal nomor satu itu apa. Nomor dua apa karena mereka yang menyimpan," katanya.

Tes akademik tertulis di tingkat daerah juga sama yakni soal dibuat Mabes Polri lalu disimpan dalam CD yang diberi kata kunci (password) tidak diberikan ke panitia daerah.

"Satu hari sebelum tes akademik, kata kunci baru diberi lalu soal digandakan dengan pengawasan dari pihak luar," ujarnya.

Beberapa orang tua taruna mengaku tidak mengeluarkan uang sama sekali dalam seleksi taruna.

Sriyono, sopir bus "Sri Mulyo" jurusan Solo - Purwodadi menyatakan, dirinya tidak mengeluarkan uang agar anaknya Agus Santoso diterima sebagai taruna.

"Betul-betul tidak ada. Penghasilan saya kan hanya Rp60 ribu per hari," katanya.

Pokorasmin, seorang penjual roti panggang asal Bandung mengaku tidak tahu menahu soal uang."Tidak tahu soal itu. Dia (anak saya) daftar sendiri. Dia juga tidak pernah minta uang ke saya," ujarnya.

Doni Agung, anak Komandan Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta, Marsekal Pertama TNI Hadi Mulyono juga masuk ke Akpol tanpa membayar.Doni datang ke Akpol bersama ibunya, Ny Hadi Mulyono.

Perasaan haru menyelimuti sebagian orang yang hadir ketika Bambang Hadiyono memanggil orang tua bernama I Wayan Ngatak sebab anaknya, I Gede Lula Duarta diterima sebagai taruna. Duarta mengaku bapaknya tidak bisa hadir di kampus Akpol karena tidak ada ongkos.Orang tuanya hanya buruh bangunan.

(*)
COPYRIGHT © 2008
http://antara.co.id/arc/2008/8/25/anak-penambal-ban-kalahkan-anak-jenderal-untuk-masuk-akpol/

30/08/08

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Selamat menunaikan Ibadah Puasa
Mohon maaf atas segala kekurangan
 
Semoga Indonesia akan menjadi lebih baik lagi di masa depan
 
Salam
Newspaper Indonesia

Warga Padang Malamang Jelang Ramadhan

PADANG  -- Warga dipinggiran Kota Padang, Sumbar, tidak melupakan kegiatan "malamang" --membuat lemang dari beras ketan pada bambu seruas--, satu tradisi menjelang masuknya bulan puasa.
 
Sejumlah warga di Belimbing, pemukiman penduduk di pinggiran Kota Padang, terlihat membakar bambu tempat beras ketan yang diaduk dengan santan kelapa itu, pantauan ANTARA dipemukiman penduduk tersebut, Sabtu.
 
Kegiatan melemang, selain dua hari menjelang Ramadhan tiba, juga sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Kota Padang, serta sejumlah daerah di Sumbar, membuatnya pada bulan Maulid (bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, red).
 
Ny, Nurleli (40), satu dari warga Belimbing, ketika ditemui sedang memasak lemangnya, menuturkan, membuat lemang menjelang masuknya bulan puasa sudah menjadi tradisi secara turun temurun dipemukiman itu.
 
Meski kondisi ekonomi sulit, dampak tingginya harga kebutuhan pokok, tradisi membuat lemang tidak bisa dilupakan.
"Jadi lemang yang sudah dimasak, selanjutnya diantarkan ke rumah mertua sembari sambil minta maaf menjelang masuknya bulan puasa," katanya dan mengaku, sebagian warga mulai meninggalkan tradisi malamang.
 
Selain, mulai ditinggalkan sebagian warga, juga hanya sebagian kecil kalangan perempuan muda yang tahu cara membuat lemang itu. Sebenarnya, kata Nur, membuat lemang tidak terlalu sulit, bila sudah menguasai takaran bahan, seperti beras ketan, jumlah kelapa dan garam. Proses selanjutnya, cari buluh (bambu) sesuai kebutuhan dan dipotong, lalu dibersihan serta ambil daun pisang yang sudah dilayukan.
 
Fungsi daun pisang sebagai lapisan dalam bambu seruas yang telah dipersiapkan, selanjutnya dimasukan beras ketan yang sudah diaduk dengan santan kepala serta garam.
 
Setelah itu, tambah Nur, proses selanjutnya diletakan ada kayu sudah dipersiapkan dekat tumpukan api.
"Yang sulit itu, mematok takaran santan dengan garam dan beras ketan pada satu ruas bambu itu, serta bagaimana api," katanya dan menambahkan, bila takaran salah lemang ybisa tidak masak, akhirnya bisa berderai dan terlalu keras.
 
Guna melestarikan tradisi malalang di tengah masyarakat, pada 2007 Pemerintah Kota Padang, menggelar festival malamang di Pantai Padang.
 

Fotomodel Telanjang Buat Geram Menhan Peru

LIMA--Cara menyambut hari ulang tahun kemerdekaan bisa dengan berbagai cara, tapi jika bertelanjang ria, tentu yang datang adalah masalah, seperti yang terjadi di Peru.
 
Seorang perempuan fotomodel berpose tanpa busana dengan menunggang kuda, dan yang membuat negara itu heboh, yang digunakan sebagai sadel adalah bendera negaranya.
 
Foto itu muncul di halaman muka majalah DFarandula dan terbit menjelang hari ulang tahun ke-187 kemerdekaan Peru yang akan jatuh hari Senin. Salah satu negara di Amerika Latin itu adalah bekas jajahan Spanyol.
 
Foto itu memicu heboh politik sampai-sampai menteri pertahanan Peru angkat bicara.
 
"Ini adalah simbol-simbol patriotik yang harus dihormati sepenuhnya, dan jika dipergunakan dengan tidak pantas, maka ada hukumannya," kata Menhan Antero Flores kepada para wartawan sebagaimana diberitakan Reuters. "Ini penghinaan."
 
Flores telah memerintahkan jaksa mengusut kasus itu dan mengajukan dakwaan. Sang model terancam hukuman hingga empat tahun penjara jika terbukti menghindar simbol-simbol patriotik.
 
Sang model, Leysi Suarez, lebih dikenal sebagai penari band Alma Bella (Jiwa yang Indah). Dia berkomentar, fotonya adalah suatu yang patriotik. Jika foto seperti ini terjadi di Indonesia, entah heboh seperti apa yang muncul di masyarakat.
 
ant
()

Tak Ada Lagi Pasar Tumpah di Jalur Mudik

Teks Foto: Salah satu lokasi pasar tumpah di daerah Temanggung, Jawa Tengah.
 
PEMALANG -- Pemerintah akan berupaya meniadakan atau menghapus hambatan di jalur mudik pada angkutan lebaran tahun ini seperti pasar tumpah dan penarik sumbangan di jalan.
 
"Akan diupayakan, pasar tumpah di jalur mudik ditiadakan," kata Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal di sela Kunjungan Kerja di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Sabtu.

Menhub beserta rombongan selama lebih kurang empat hari melakukan Kunjungan Kerja di ke sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah menggunakan moda Kereta Api (KA) dan bus.

Ketika melintas di lintas pantai utara Pemalang-Pekalongan, tepatnya di kawan Comal, Menhub melihat dari dekat proses peninggian dan pelebaran jalan dari tiga menjadi empat jalur dengan struktur beton setebal 50 cm. Menurut Jusman, upaya peniadaan pasar tumpah tersebut akan dibahas dan melibatkan pihak terkait pada 3 September 2008. "Keputusan dan opsinya akan diselesaikan dalam Rakor Angkutan Lebaran itu," kata Jusman.

Jusman mengatakan, opsinya adalah memberikan kesempatan kepada pemda masing-masing yakni mulai dari relokasi sementara, penjagaan oleh aparat secara "pagar betis" atau lainnya.

Sementara untuk penarik sumbangan di jalan, kata Jusman, relatif mudah dikendalikan. "Mereka cukup memahami dan menunda aktifitasnya hingga usai angkutan lebaran," katanya.

Data Departemen Perhubungan pada rencana operasi Angkutan Lebaran 2008, untuk lintas pantura Jawa Barat sedikitnya ada 24 titik rawan macet karena pasar tumpah.

Dari 24 titik itu, menurut Kasi Angkutan Ditjen Perhubungan Darat, Subroto Laras, sedikitnya ada tujuh titik pasar tumpah yang paling rawan macet karena lokasi pasar persis di bahu jalan kedua sisi.
Pasar itu yakni Pasar Losari, Pasar Gebang, Pasar Kertasemaya, Pasar Tegal Gubug, Pasar Patrol, Pasar Ciasem dan Pasar Sukamandi.

Sementara jalur mudik Jawa Tengah, sesuai paparan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo sehari sebelumnya (29/8) di hadapan rombongan Menhub Jusman, tidak hanya pasar tumpah tetapi juga lokasi pabrik di pinggir jalan. Sejumlah titik itu antara lain, Pasar Surodadi dan sejumlah pabrik yang tersebar di Pati, Kudus, Demak, Kota Semarang, Kendal, Batang, Wiradesa, Bumiayu, Sokaraja dan lainnya.

Pemudik motor
Pada bagian lain, Menhub Jusman berencana menerapkan manajemen trafik lalu lintas terhadap pemudik dengan sepeda motor yang tahun ini diperkirakan mencapai 2,5 juta motor. "Kalau tahun lalu, pemudik motor dikawal pada titik keberangkatan, maka tahun ini saat arus balik juga akan dilakukan," katanya.

Caranya, pemudik motor yang hendak kembali ke daerah asal pada arus balik, akan dikoordinasikan oleh petugas POLRI untuk berkumpul pada titik-titik tertentu di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Setelah berkumpul, mereka akan mendapatkan pengawalan dari kepolisian. "Ini untuk melindungi para pemudik motor yang memang paling rawan kecelakaan," kata Jusman. Namun, Jusman menghimbau kepada masyarakat untuk sebisa mungkin tidak mudik menggunakan sepeda motor. "Gunakan moda lain yang murah dan aman seperti Kereta Api," katanya.

Tahun ini, dari 2,9 juta penumpang KA saat mudik, sekitar 2,1 juta adalah kelas ekonomi yang tarifnya tidak naik. "Jakarta-Surabaya naik KA ekonomi masih Rp47ribu," katanya.

Data rencana operasi Angkutan Lebaran Dephub, tahun ini, total penumpang angkutan lebaran diperkirakan mencapai 15,7 juta pemudik yang menggunakan berbagai moda transportasi.

Dari jumlah itu, sembilan juta diantaranya adalah lalu lintas angkutan darat yang terdiri pengguna bus 6 juta dan tiga juta lainnya adalah penyeberangan, serta sepeda motor 2,5 juta unit.
Kemudian, untuk Kereta Api, total penumpangnya mencapai 2,9 juta, 1 juta laut dan sisanya 1,8 juta adalah penumpang angkutan udara.
 
(ant/ah)
(ant)
()
http://republika.co.id/launcher/view/mid/19/news_id/6478

Pemerintah Swiss Tentang Larangan Menara Masjid

JENEWA —  Pemerintah Swiss menegaskan kembali pada 27 Agustus lalu, jika kampanye yang dilakukan kelompok ultra kanan, Partai Rakyat Swiss (SVP) untuk melakukan referendum tentang pelarangan mendirikan menara masjid di Eropa Tengah, merupakan tindakan diskriminasi dan inkonstitusional.

foto : Masjid akbar Petit-Saconnex di Swiss dengan menara--bagian bangunan yang dipermasalahkan di Swiss (corbis.com)
"Inisiatif populer menentang konstruksi menara masjid telah dimasukkan berkaitan dengan kebijakan aplikatif tapi bertentangan dengan jaminan hak asasi internasional dan kontra dengan nilai utama dari Undang-Undang Negara Swiss," begitu pernyataan pemerintah seperti yang dikutip oleh kantor berita Reuters.

SVP yang menyebarkan kampanye tersebut telah mengumpulkan 113.540  tanda tangan, jumlah yang cukup untuk memaksa pungutan suara nasional terhadap pelarangan menara masjid. Menurut undang-undang Swiss, elektorat dapat meminta pungutan suara resmi jika mampu mengumpulkan 100.000 tanda tangan dari pemilih yang telah ditentukan layak, untuk inisiatif undang-undang baru.

Proposal menara itu telah didiskusikan oleh parlemen sebelum dilakukan pemungutan suara populer dan proses tersebut akan memakan waktu beberapa tahun. Pemerintah menghimbau kepada parlemen untuk merekomendasikan ''tidak'' pada pungutan suara, karena berlawanan baik dengan konvensi hak asasi PBB maupun yang berlaku di Eropa.

Pemerintah juga mengingatkan akibat dari menyetujui pelarangan tersebut. "Proposal tersebut sama sekali tidak mencerminkan cara tepat untuk mencegah dan melawan kekerasan yang menjadi bagian dari kelompok ekstrim fundamentalis," ujar pemerintah.

SVP sendiri yang mengaku berkampanye untuk melindungi nilai-nilai Kristiani menuding jika menara masjid ialah simbol kekuatan dan mengancam tatanan undang-undang di Switzerland.

Kini ada dua masjid yang memiliki menara di negara Eropa Tengah tersebut, masing-masing di Jenewa dan Zurich. Namun sering kali panggilan untuk ibadah sholat tidak dikumandangkan lewat menara-menara tersebut. Kabinet juga mengatakan jika pelarangan itu akan merusak citra Swiss di mata dunia.

"Ini akan menghasilkan dampak negatif bagi keamanan fasilitas dan menurunkan daya tarik perekonomian di Swiss,".  Saat ini jumlah warga Muslim mencapai 350.000 orang dari total populasi penduduk sebesar 7,4 juta jiwa. Islam menjadi agama terbesar kedua di Swiss setelah Nasrani.

/it
()
http://republika.co.id/launcher/view2/mid/161/news_id/6210

29/08/08

Indehoi, Anggota TNI Pasuruan Diciduk

PASURUAN - Razia anti maksiat yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Pasuruan Kamis 28 Agustus malam secara tidak sengaja menciduk seorang oknum TNI berinisial SR yang tengah berkencan dengan pasangan selingkuhnya.

Tentara berusia sekira 40 tahunan itu sempat diamankan oleh provos Pol PP dan sejumlah aparat kepolisian yang terlibat. Adu mulut sempat mewarnai aksi pengerebekan yang disaksikan sejumlah wartawan cetak dan elektronik.

Namun anggota TNI aktif yang diketahui merupakan anggota di salah satu koramil di Pasuruan dengan pangkat sersan kepala (Serka) tak dapat berkutik. Apalagi, dia tertangkap basah tengah berada di dalam kamar Hotel Nasional bersama wanita yang tidak ada ikatan perkawinan dengannya.

Penanganan atas tindakan indispliner anggota TNI tersebut kemudian diserahkan ke Kodim 0813 Pasuruan. Keributan kembali terjadi karena Markas koramil tempat SR berdinas yang tidak menginginkan aib tersebut mencuat. Akhirnya, Satpol PP yang tampaknya tidak mau berselisih dengan TNI akhirnya melepas SR.

Meski demikian, untuk mengkonfirmasi masalah ini ke Dandim 0813 Letkol Inf. Adam Pangeran Suseno sangat sulit. Sebab, saat dihubungi melalui telepon, Dandim tak dapat dihubungi.

Sementara Kepala seksi Trantib Pol PP Kota Pasuruan Purnomo tidak berkomentar soal penangkapan oknum tentara aktif tersebut. Namun, dia mengatakan operasi atau razia anti maksiat itu dilakukan sebagai upaya penertiban rutin menjelang datangnya bulan suci ramadhan.

Pada operasi yang dilakukan itu, selain menemukan pasangan selingkuh yang melibatkan aknum TNI AD, juga berhasil merazia pasangan yang bukan suami-istri di Hotel Pasuruan.

Operasi ini sendiri menyidak semua hotel yang ada di Kota pasuruan. Di mulai dari Hotel Pasuruan, Hotel Nasional, Hotel BJ Perdana, Hotel Karya Bakti, dan Hotel Semeru Park.
 
(Destyan Soejarwoko/Sindo/enp)

Bos Kontraktor Menara RCTI Jadi Tersangka

Jum'at, 29 Agustus 2008 | 17:59 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Resor Jakarta Barat resmi menetapkan pengawas di PT Rohn Product International, Tuan W, sebagai tersangka. Dia dijerat pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa.

"Dia sudah memenuhi unsur sebagai tersangka, dan langsung kami tahan," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat Komisaris Besar Iza Fadri pada Tempo di kantornya, Jumat (29/8).

Menurut Iza, penyidik menetapkan W sebagai tersangka berdasar keterangan saksi-saksi dan bukti di lokasi kejadian, yang masih diberi garis polisi. Tuan W adalah pimpinan proyek kontraktor PT Roh yang ditunjuk RCTI. Selain PT Roh, RCTI juga menunjuk konsultan untuk mengawasi kontraktor. "Kami lihat yang paling bertanggungjawab di operasional. Arahnya (pemeriksaan) ke sana," kata Iza. Secara yuridis, kata Iza, yang bertanggungjawab adalah kontraktor.

Saat gondola jatuh, ada lima pekerja di dalamnya, alat pemberat dan alat-alat kerja. Penyidik menanyai pula akademisi sebagai saksi ahli untuk menerangkan penyebab jatuhnya gondola. "Apakah karena kelebihan beban atau alat tak memadai," kata Iza. Penyidik juga harus memastikan spesifikasi sling baja penahan gondola.
 
IBNU

28/08/08

Pramono: Pertemuan FPDIP dan Miranda untuk Ketahui Visi-Misi

Muhammad Nur Hayid - detikNews
 
Jakarta - Sekjen DPP PDIP Pramono Anung membenarkan adanya pertemuan antara anggota FPDIP di Poksi IX dengan Miranda Goeltom di Hotel Dharmawangsa beberapa hari sebelum pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia (BI) pada Juni 2004.

Namun pertemuan itu semata-mata untuk mengetahui visi dan misi Miranda dalam mengatasi persoalan perbankan terutama BI tanpa ada transaksi apa pun.

"'Wajar pertemuan itu (dengan Miranda) dilakukan sebagai perkenalan anggota Poksi IX dengan Miranda. Pertemuan itu berlangsung secara terbuka, tidak ada hal yang ditutup-tutupi. Tidak benar dalam pertemuan itu ada hal yang bersifat transaksional,'' kata Pram.

Hal ini disampaikan Pramono usai peluncuran nomor urut PDIP 28 di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2008).

Pramono membenarkan bahwa pertemuan antara anggota FPDIP dan Miranda itu dipimpin oleh Panda Nababan. Namun pertemuan itu merupakan pertemuan biasa yang selalu dilakukan FPDIP jika akan menentukan calon-calon yang diputuskan di DPR seperti KPU, Bawaslu, KPK dan Gubernur BI,

"Pertemuan itu dipimpin oleh Panda Nababan. Pertemuan itu biasa, seperti ketika hendak memilih Ketua KPK, PDIP juga melakukan hal sama. Kita kumpulkan seluruh anggota poksi, Partai ini punya aturan main untuk memilih mereka,'" terang Pramono.

Pramono mengaku tak tahu menahu jika sekarang diberitakan pertemuan dengan Miranda itu ada bagi-bagi duit. Pramono juga mengaku tidak mengetahui mengenai adanya money politics. "Saya tidak mendapatkan laporan tentang masalah tersebut. Tapi pertemuannya memang ada,"' pungkas mantan anggota DPR ini.

Pertemuan 10 hingga 11 anggota FPDIP DPR dari Komisi IX itu diungkapkan oleh Agus Condro. Agus juga menghadiri pertemuan itu, namun dia hanya ingat 8 nama. Agus menyatakan, pertemuan itu dipimpin oleh Miranda dan menyiratkan komitmen anggota FPDIP memilih Miranda.

Beberapa pekan setelah terpilih sebagai deputi gubernur senior BI, menurut Agus Condro, dia mendapatkan cek perjalanan Rp 500 ribu. Cek yang sama juga diterima sejumlah koleganya. Namun semua nama yang menurut Agus menerima cek itu, menyangkal omongan Agus.

Agus bahkan dihukum PDIP dengan dicoret dari daftar caleg karena dianggap bersalah menerima cek. Sedangkan nama-nama yang disebut Agus tetap menjadi caleg karena PDIP menggunakan azas praduga tak bersalah.

(yid/nrl)
http://www.detiknews.com/read/2008/08/28/152151/996313/10/pertemuan-fpdip-dan-miranda-untuk-ketahui-visi-misi

27/08/08

Arctic ice at second-lowest level ever

WASHINGTON (AP) -- New satellite measurements show that crucial sea ice in the Arctic Ocean has plummeted to its second-lowest level on record.
 
Arctic ice always melts in summer and refreezes in winter. But more and more ice is being lost and not recovered.
 
The National Snow and Ice Data Center in Boulder, Colorado, announced Wednesday that the extent of sea ice in the Arctic is down to 2.03 million square miles. The lowest point on record is 1.65 million square miles set last September. With about three weeks left in the melt season, the record may fall, scientists say.
 
Arctic ice always melts in summer and refreezes in winter. But over the years, more and more of the ice is lost to the sea and not recovered in winter. That's important because the Arctic acts as a refrigerator for the globe.
 

Dead Sea Scrolls go from parchment to the Internet

JERUSALEM (CNN) -- More than 2,000 years after they were written, the Dead Sea Scrolls are going digital as part of an effort to better preserve the ancient texts and let more people see them than ever before.
 
The high-tech initiative, announced Wednesday, will also reveal text that was not visible to the naked eye.
 
Over the next two years, the Israel Antiquities Authority will digitally photograph and scan every bit of crumbling parchment and papyrus that makes up the scrolls, which include the oldest written record of the Bible's Old Testament. The images eventually will be posted on the Internet for anyone to see.
 
"These are the earliest copies of the Bible ever found," said Pnina Shor, head of treatment and conservation at the Antiquities Authority.
 
"The Bible is sacred to us and to you and to all the monotheistic religions, and therefore [the scrolls] are national treasures and world treasures, and therefore it is our duty to preserve them at least for 2,000 years more."
 
It is widely believed that the first set of Dead Sea Scrolls was discovered in 1947 by a Bedouin shepherd who ventured into a cave in the Judean Desert in search of a lost sheep or goat. The texts were found wrapped in linen inside earthenware jars.
 
Eventually, 11 caves were found to contain scrolls, some dating more than 2,000 years. The texts shed light on life in the Holy Land around the time of Jesus, in the early days of Christianity and at a time of great upheaval for the Jewish people.
 
"They show the connection between Christianity, Judaism and how everything evolved from the God -- the God is one God," Shor said. "The scrolls are meant to bring us all together."
 
The thousands of scroll fragments were photographed in their entirety only once, in the 1950s, but some of those images have themselves disintegrated, the Antiquities Authority said. For years, there have been complaints that only a handful of scholars have been able to examine the scrolls, The Associated Press reported. Now, Israel has assembled an international team not of archaeologists and linguists but technical wizards to reveal them as never before.
 
Their imaging of the extremely brittle scrolls will allow people to read scores of fragments that were blackened or erased over the years.
 
"Just by applying the latest infrared technologies and shooting at very high detail, lots of resolution, we are already opening up new characters from the scrolls that are either extremely indistinct or you just couldn't see them before," said Simon Tanner, director of King's Digital Consultancy Services.
 
Tanner, who has worked on previous digital projects involving antiquities, is on a team that also includes Greg Bearman, who recently retired as principal scientist with NASA's Jet Propulsion Laboratory. Bearman pioneered archaeological digital imaging and owns a company, Snapshot Spectra, that makes the imagers.
 
"To switch over to digital is really the way to go, and people were resistant to it initially, because it was a new way of doing stuff," he said. "They want their light table and their magnifying glass." But with digital imaging, Bearman said, "You can see where the ink has broken away and you can see the texture of the animal skin, so you can see more detail than you can see with the naked eye."
 
Another benefit of the imaging process, Bearman said, is that it enables scientists to determine the amount of water present in the parchment.
 
That will help authorities determine whether the parchment is too wet or too dry, and enable them to keep the scrolls in conditions that are perfect for conservation. Americans who want an even closer look at the texts will be able to do so next month, when six of the scrolls will go on exhibit at the Jewish Museum of New York, according to The New York Times.
 
CNN's Ben Wedeman contributed to this report.

Ruki Ingatkan KPK Tak Ragu Tetapkan Aulia Pohan Tersangka

Rabu, 27 Agustus 2008 | 15:51 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Taufiqurrahman Ruki, meminta KPK  tak ragu menetapkan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Aulia Pohan sebagai tersangka. Syaratnya, KPK  harus memiliki bukti yang cukup.  "Kalau memang penyidik merasa buktinya cukup, harusnya segera ditetapkan," kata Ruki di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (27/8).

Ruki mengingatkan, kecukupan bukti di mata masyarakat berbeda dengan penyidik. Ia mengaku selalu mengingatkan penyidik KPK  untuk mengumpulkan bukti lebih dari dua. Menurut Ruki, penyidik juga berhati-hati dalam mengumpulkan bukti. "Kalau sampai orang yang ditetapkan sebagai tersangka bebas, kredibilitas KPK bisa hancur," katanya. Ruki sendiri  belum mengetahui kecukupan bukti yang dimiliki KPK.

Ia  menduga, saat ini KPK  masih mengumpulkan bukti keterlibatan orang-orang yang diduga ikut menikmati  aliran dana Bank Indonesia. Soal penangkapan orang-orang itu, "Ini menjadi bagian dari proses."

Komisi Pemberantasan Korupsi telah beberapa kali memeriksa besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.  Pemeriksaan terkait  kasus dugaan korupsi aliran dana Bank Indonesia ke anggota Parlemen. Aulia juga telah hadir dalam persidangan dengan terdakwa mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dalam kesaksiannya, Aulia mengakui adanya pengeluaran dana dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia sebesar Rp 100 miliar.

Menurut Ruki, Komisi tak mungkin diitervensi oleh pemerintah dalam mengungkap kasus aliran dana Bank Indonesia. "Kalau ada intervensi, seharusnya dari dulu, sejak  saya menjabat," katanya. Ruki menilai, saat ini KPK  bekerja cukup baik dan berada di jalur yang benar. KPK, kata dia, sudah memiliki teknologi dan sumber daya yang memadai dalam mengungkap kasus korupsi.
 
Pramono

UU ITE ; Email dan SMS Bisa Dijadikan Barang Bukti

Semarang, 27 Agustus 2008 15:04
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) memudahkan penindakan terhadap kasus kejahatan dunia maya atau cybercrime, karena saat ini email atau pesan pendek (SMS) bisa menjadi barang bukti.

Kepala Unit IT dan Cyber Crime Bareskrim Polri, Kombes (Pol) Petrus R Golose di sela-sela acara Sosialiasi UU ITE di Semarang, Rabu (27/8), mengatakan, dengan adanya UU tersebut, sangat membantu karena sebelumnya email maupun SMS hanya bisa menjadi petunjuk saja. "Isi flash disk, hard disk, atau yang lain bisa jadi alat bukti," katanya.

Petrus mengatakan, saat ini untuk menindak kejahatan dunia maya misalnya transaksi bisnis lewat internet, merusak sistem, mencuri password, bisa ditindak dengan UU ITE.

Sebelum ada UU ITE, menurut Petrus, untuk bisa menjadikan barang bukti, isi dari flash disk perlu dicetak. Seperti contoh, untuk flash disk berkapasitas 1 giga byte bisa jadi lembaran kertas satu truk. "Bayangkan saja jika isinya (flash disk) puluhan giga byte," katanya.

Petrus menceritakan, dirinya pernah berhubungan dengan kejaksaan saat memproses pelaku kejahatan dunia maya dan untuk melengkapi bukti, jaksa membawa seisi gudang. Padahal, jika menggunakan data digital, bukti tersebut hanya beberapa giga byte saja.

Saat ini, diakuinya, sebagian besar petugas tidak begitu menguasai dunia digital, sehingga tidak semuanya bisa menangani masalah tersebut. Kepolisian kesulitan menindak karena minimnya SDM ahli.
 
[TMA, Ant]

Menakertrans Luncurkan Slogan "Ayo PHK"

Jakarta, 28 Agustus 2008 09:50
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno meluncurkan slogan "Ayo PHK", guna mendorong para pengangguran mencari kerja apa saja, asal halal.

Siaran pers Depnakertrans di Jakarta, Rabu, menyebutkan di Yogyakarta Erman meluncurkan slogan PHK itu dengan pengertian berbeda.

PHK biasanya digunakan untuk singkatan pemutusan hubungan kerja, maka di Yogyakarta istilah itu diubah menjadi "Pokoknya Harus Kerja". Jadi, Ayo PHK mengandung arti Ayo, pokoknya harus bekerja.

Slogan itu diluncurkan untuk menggugah kaum muda berusaha mencari kerja, apa saja, yang penting halal. Secara umum penggunaan slogan itu merupakan salah satu upaya mengentaskan pengangguran dan kemiskinan.

Menakertrans menyatakan hal itu dilakukan untuk memberikan motivasi, mendukung dan mendorong anggota masyarakat yang masih belum bekerja atau menganggur agar lebih bersemangat dalam berusaha mencari pekerjaan yang layak.

Menakertrans mengharapkan kepada masyarakat yang masih menganggur untuk senantiasa berusaha, berupaya keras dan pantang menyerah dalam mencari pekerjaan.

"Dari pada terus menyandang `gelar` penganggur, lebih baik masyarakat secepatnya bisa bekerja di bidang apapun, asalkan itu merupakan pekerjaan yang halal, tidak merugikan orang lain dan memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya," kata Erman.

Dengan semangat "Ayo PHK", kata Erman, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha menyatukan komitmen bersama dan bersinergi untuk membangkitkan semangat untuk membangun negeri.

Di Yogyakarta, tepatnya di Gunung Kidul, Makertrans menyerukan kepada pemerintah daerah dan masyarakat sertempat untuk memanfaatkan secara optimal bantuan yang diberikan Pemerintah.

Bantuan yang didapatkan harus bisa memberikan dampak nyata dan perubahan yang lebih baik dalam pembangunan daerah dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Bila hal ini dilaksanakan dengan baik, maka upaya pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia bisa segera terwujud," katanya.

Untuk mengatasi pengangguran Depnakertrans melakukan Gerakan Penanggulangan Pengangguran (GPP).

Provinsi DI Yogyakarta pada tahun 2008 mendapat alokasi dana sebesar Rp22.748.885.600 dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 15.000 orang. Alokasi dana Program Aksi GPP untuk mendukung program Ketenagakerjaan dan ketransmigrasian itu terdiri dari dana tugas perbantuan sebesar Rp 10.151.400.000, dana dekonsentrasi sebesar Rp10.221.232.000 serta bantuan langsung dari Menakertrans sebesar Rp2.376.253.600.

Dana ini dialokasikan untuk mendukung berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi kegiatan padat karya infrastruktur dan produktif, tenaga kerja mandiri, tenaga kerja pemuda mandiri profesional, penerapan teknologi tepat guna, kewirausahaan, "job fair", subsidi program pelatihan keterampilan, serta peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat melalui subsidi program pelatihan.

Menakertrans mengharapkan GPP tidak hanya berhenti sampai pada pelaksanaan program aksi semata, tetapi diharapkan menjadi sebuah tahapan perjuangan yang lebih besar, yaitu dimulainya gerakan masyarakat Yogyakarta untuk mewujudkan budaya kerja (workfare) menuju manusia Indonesia yang produktif.

Selain itu, dibutuhkan kerjasama yang erat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah serta kalangan dunia usaha agar secara bersama-sama melakukan perluasan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, menciptakan iklim usaha yang kondusif serta terjalinnya hubungan yang harmonis antara pengusaha dan pekerja.

Dalam rangkaian kegiatan Program Aksi GPP, Menakertrans menyerahkan pula bantuan Mobil Tanggap Darurat, bantuan Beasiswa untuk anak buruh berprestasi dari PT Jamsostek, bantuan ternak, bantuan subsidi program sebanyak 23 paket, serta melakukan pelepasan tenaga kerja AKAD.

Dalam kunjungan kerjanya, direncanakan Menakertrans akan melakukan peninjauan ke Peternakan Kambing PE di Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Kabupaten Wonosari.
 
[TMA, Ant]

25/08/08

Tiga Karung Beras

Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang.
 
Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.
 
Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas. Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.
 
Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut. Dan kemudian berkata kepada ibunya: " Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja disawah". Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata : "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana".
 
Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya. Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh. Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang kekantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.
 
Pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata : " Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran".
 
Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.
 
Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata: "Masih dengan beras yang sama". Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : "Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna.
 
Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya".
 
Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam- macam jenis beras". Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.
 
Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: "Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !".
 
Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis". Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak.
 
Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: "Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi."
 
Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada dikampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya. Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan kesekolah.
 
Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata: "Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu." Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini."
 
Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam- diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point.
 
Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras.
 
Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah. Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata : "Inilah sang ibu dalam cerita tadi."
 
Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik keatas mimbar.
 
Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anakpun saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya dan berkata:
 
"Oh Mamaku..................
 
Sumber :
- Internet bebas
- gambar ilustrasi, sumber: maul-keren.blogspot.com
- music : iwan fals (tanpa ijin)

24/08/08

Layanan Paspor ; Sistem Baru Kok Bikin Mandek

Pekan silam adalah hari-hari menjengkelkan bagi Endang Sulistyo. Penjual jasa layanan pembuatan paspor ini stres lantaran paspor klien yang diurusnya tak juga selesai, meski sudah setengah bulan. Saban hari, ia mendatangi Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta, menanyakan ihwal paspor yang dipesankannya itu.

Ia juga rajin memelototi layar monitor yang memajang nama-nama orang yang paspornya telah siap. Tapi nama sang klien tak juga nongol. Padahal, sang klien, yang akan menjenguk ibunya di rumah sakit di Singapura, sudah meneleponnya berulang kali, menanyakan soal paspor dimaksud. "Saya benar-benar pusing," ujarnya kepada Gatra, Jumat pekan silam.

Tak hanya Endang yang kelimpungan. Diperkirakan, puluhan ribu pemohon paspor di Tanah Air --terbanyak dari kalangan TKI-- mengalami nasib serupa. Di Surabaya, ribuan pemohon paspor bahkan tak mendapatkan pelayanan pada pekan terakhir Juli lalu. Petugas imigrasi di sana mengaku tidak bisa bekerja karena teknologinya belum bisa terhubung dengan Jakarta.

Ihwal mandeknya pelayanan paspor ini tak lepas dari diluncurkannya sistem penerbitan surat perjalanan RI (SPRI) oleh Direktorat Jenderal Imigrasi, Departemen Hukum dan HAM, 28 Juli lalu. Sistem ini menyempurnakan model lama, sistem photo terpadu berbasis biometrik (SPTBB), yang mengandalkan identitas diri dan sidik jari.

Pada sistem baru ditambahkan lagi dengan sidik wajah (facial recognition). Menurut Menteri Hukum dan HAM, Andi Mattalatta, pada sistem lama masih ada kelemahan. "Identitas bisa berubah kalau salah tulis. Sidik jari bisa buntung kalau kecelakaan. Karena itu, perlu ditambah dengan back-up lain, yaitu facial recognition atau pengenalan wajah," katanya kepada wartawan.

Persoalan muncul lantaran perubahan itu terkesan tidak dipersiapkan secara matang. Misalnya, sistem koneksi di daerah belum terhubung dengan pusat. Juga banyaknya petugas imigrasi yang belum menguasai pengoperasiannya. Di Kantor Imigrasi Kelas IA Palembang, misalnya, peralatan baru di ruang pelayanan hanya menjadi pajangan.

Dokumen yang dikirim selalu dikembalikan karena sistem online belum jalan. Akibatnya, itu tadi, pelayanan jadi mandek. Padahal, biasanya dapat melayani pembuatan 50-60 paspor. Ini diakui Kepala Kantor Imigrasi Kelas IA Palembang, Syamsul Alam. "Beberapa hari ini memang ada keterlambatan karena sistem dari Jakarta macet," kata Syamsul, pekan lalu, kepada Noverta Salyadi dari Gatra.

Pantauan wartawan Gatra, kemandekan juga nyata di sejumlah kota seperti Yogyakarta dan Balikpapan. Malah di Kantor Imigrasi Pontianak, Kalimantan Barat, sempat terjadi anarki. Ratusan pemohon yang kecewa melampiaskan amarahnya dengan memaki petugas dan memecahkan kaca.

Mandeknya pelayanan paspor itu mengundang kegeraman Aulia Rahman, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar. Aulia menilai, persoalan itu muncul lantaran PT Berca Hardayaperkasa milik Murdaya Poo, selaku pemenang tender proyek senilai Rp 107 milyar, tidak mampu melaksanakan pekerjaannya dengan benar.

Kecaman lebih keras dilontarkan Rustam Effendi, anggota Komisi IX DPR. Ia prihatin melihat banyaknya TKI yang gagal berangkat ke luar negeri karena paspornya belum kelar. "Sudah selayaknya KPK melakukan pengusutan terhadap perusahaan yang menangani pembuatan paspor sistem baru ini," katanya.

Kasubag Humas Ditjen Imigrasi, Agato, menampik tudingan bahwa pelaksanaan sistem baru itu tidak siap. Katanya pula, tidak ada keterlambatan pekerjaan. Target pencapaian tahap pertama, kurun 28 Juli-15 Agustus sebanyak 69 unit kantor, kini sudah terlayani 80 unit. Soal kemandekan di daerah, Agato menganggapnya masih wajar. "Misalnya kita beli HP baru, ya, gaptek dikit-lah awalnya, tapi lama-lama juga lancar," katanya lagi.

Manajemen PT Berca belum mau bicara banyak. Melalui surat elektronik, Direktur Eksekutif PT Berca, Wendra Halingkar, mengatakan bahwa pihaknya masih berkonsentrasi dalam proyek itu.

Taufik Alwie, Anthony, dan Rach Alida Bahaweres
[Hukum, Gatra Nomor 41 Beredar Kamis, 21 Agustus 2008]
http://gatra.com/artikel.php?id=117784

Kyrgyzstan plane crash kills dozens

(CNN) -- A Iran-bound Boeing 737 with 90 people on board crashed Sunday near the airport in Kyrgyzstan's capital, Bishkek, killing dozens of passengers, a government official said.
 
The Boeing 737 crashed near the Bishkek airport in Kyrgyzstan on Sunday.
 
The six crew members survived the crash, Ramis Satybekov, an official from Kyrgyzstan's Emergency Situations Ministry, told CNN. While he didn't have exact figures, he said roughly 60 passengers were killed and more than 20 people injured were taken to local hospitals, he said.
 
Among the passengers was a Iranian airline representative, but his status was unknown, Satybekov said. Most of the 83 passengers were Iranian or Kyrgyz nationals. The crash happened near the U.S. military's Manas Air Base, which is helping with the emergency response.
 
Flight IRC6895 took off at 8:30 p.m., but turned around a few minutes later after experiencing "technical difficulties," a spokeswoman at Manas International Airport told CNN. The crash happened minutes later, said the spokeswoman, who would not give her name.
 
The Aseman Airlines flight, operated by Kyrgyzstan-based Itek Air, was bound for Tehran, Iran, an airport spokeswoman said. U.S. Air Force Maj. Damian Pickart said Kyrgyz authorities asked Manas Air Base for support shortly after the Aseman jet crashed about six miles off the runway.
 
"The 376th Air Expeditionary Wing provided two large fire trucks, an ambulance and nearly two dozen medical and fire and crash support personnel to the scene of the accident," according to a military news release.
 
"Medical personnel have also been requested to provide support at the Manas International Airport Terminal, which is adjacent to the base."
 
Manas is a key support base for the U.S.-led military operation in Afghanistan.
 

Parasite in Galápagos penguins prompts avian malaria fears

By Erica Gies
Published: August 19, 2008
 
 
Aparasite has been found in Galápagos penguins, raising fears among researchers that it could lead to avian malaria, a disease that contributed significantly to the 50 percent extinction rate of endemic birds in Hawaii.
 
The discovery resulted from a long-term study to monitor diseases in Galápagos birds, conducted by researchers from the University of Missouri, St. Louis, the St. Louis Zoo, Galápagos National Park, and the Charles Darwin Foundation.
 
Ulike Hawaii and other remote island archipelagos, the Galápagos, about 1,000 kilometers, or 600 miles, off Ecuador, retains 95 percent of its original species and all of its birds. "It's about the best record that exists on Earth," said Patty Parker, a professor of zoological studies at the University of Missouri, St. Louis, who discovered the parasite in the penguins.
 
Ninety-seven percent of the land is protected, and the surrounding waters make up one of the world's largest marine reserves. arker said the parasite was in the genus Plasmodium, which includes several malaria-causing species. The recently discovered parasite appears to be a new species and is so far unnamed.
 
The parasite was probably introduced by human activity, she said. Tourism has increased to 140,000 visitors in 2006 from 40,000 in 1990. That has drawn immigrants from mainland Ecuador who work in the tourist industry, driving the population to an estimated 30,000 from about 8,000 in 1990.
 
In 2007, the archipelago, a Unesco natural heritage site, was labeled "in danger" by the international body. The number of invasive insects arriving on the islands, presumably with the influx of people, has increased "exponentially," Parker said.
 
Recently introduced quarantines, which fumigate incoming passenger planes and the supplies of researchers headed for uninhabited islands, are encouraging to experts but not comprehensive. For example, there are no controls on private boats, and cargo ships are not treated the same as commercial tour ships.
 
Researchers do not yet know if the Plasmodium species in the penguins is a threat. The birds seem healthy. That could be because that particular Plasmodium species does not cause malaria. Or the parasite could be biding its time, waiting to proliferate in the penguins during periods of stress, like a food shortage, other disease or the rainy El Niño, which causes insect populations to explode.
 
Researchers are trying to determine what sort of mosquito is transmitting the parasite to penguins. In Hawaii, the culprit was Culex quinquefasciatus, a species of mosquito that arrived in the Galápagos in the mid-1980s.
 
The other possibility is Ochlerotatus taeniorhynchus, a mosquito that may be native to the archipelago. This species can also carry the parasite that causes malaria. Park managers would like to eradicate the guilty mosquito, and that may be possible with Culex because it needs fresh water to breed, a limited resource during the dry season. Ochlerotatus breeds in brackish water, however, which is found all over the islands, so eradication would be difficult.
 
Additionally, if the mosquito is native, it would be protected, said Dr. Virna Cedeño, director of the Fabricio Valverde Laboratory in the Galápagos. "It may not be as nice as a penguin," Cedeño said.
 
"But it would be a species to protect nevertheless."
 

Semarakkan HUT RI, PSK Kumpulkan Kondom Bekas

Waskito Andiyono - detikSurabaya
 
Opera PSK/Waskito A
Madiun - Semarak HUT RI ke-63 Kompleks Lokalisasi Wisma Harapan Wanita Gude di RT II Desa Teguhan Kecamatan Jiwan Madiun masih meriah.
 
Terbukti, digelar lomba kumpulkan bungkus kondom terbanyak yang dihibur sebuah opera. Tiap PSK akan diberi 1 kupon undian yang berhadiah teve dan lemari es. Dan ditukar dengan 10 bungkus aluminium kondom yang selesai dipakai melayani tamunya.

Selama acara berlangsung, dari 150-an PSK yang ada di Jiwan, PSK berinisial T (24) berhasil mengumpulkan mengumpulkan 250 bungkus kondom selama 2 bulan terakhir. Hal itu dilakukan mulai bulan Juni hingga Agustus ini.

"Ya senang ding dapat kupon terbanyak. Karena saya paling laris dong," jelas T dengan tertawa terbahak-bahak saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi, Minggu (24/08/08).

Sementara secara terpisah Ketua LSM Bambu Nusantara, Andreanus menjelaskan, tujuan undian dengan menukar kupon dengan kondom yakni meningkatkan kesadaran para PSK agar menggunakan kondom saat melayani tamunya.

"Gagasan ini kita buat semata-mata untuk sosialisasi penggunaan kondom 100% di Lokalisasi Gude dalam menekan penyebaran HIV/AIDS di Madiun," kata Andre kepada detiksurabaya.com.

Andre menambahkan semenjak adanya pengumuman undian hadiah pengumpulan bungkus kondom, jumlah pemakai kondom di lokalisasi Gude mulai meningkat dan dalam 2 bulan terakhir telah terpakai 11 tibu kondom terhitung mulai bulan Juni hingga Agustus ini.

Dari pantauan detiksurabaya.com, acara tersebut diawali dengan opera tentang pewayangan Ande-Ande Lumut. Dalam kesempatan itu Ande-Ande Lumut memilih Klenting Kuning lantaran memberikan kondom. Sedangkan klenting lainnya tak memberikan kondom saat berhubungan seks.

(fat/fat)
http://surabaya.detik.com/read/2008/08/24/175018/993615/475/semarakkan-hut-ri-psk-kumpulkan-kondom-bekas

Darmin Nasution : Jangan Takut Dijebak Aparat Pajak

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak. Modernisasi administrasi seperti e-filing dan e-payment, serta pembentukan kantor modern, dilakukan untuk menggenjot rasio penerimaan pajak yang kini berada pada kisaran 13%. Hasil perbaikan ini memang cukup terasa. Tahun ini, penerimaan pajak meningkat dari lima tahun sebelumnya.

Namun, di sisi lain, kasus-kasus penggelapan pajak juga masih saja terjadi. Stigma miring terhadap pajak dan aparat pajak yang kerap memeras wajib pajak masih pula terdengar. Untuk mengatasi persoalan ini, Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution mengaku sudah memperketat sistem pengawasan terhadap aparat pajak. "Kalau ada yang menyimpang, segera laporkan!" kata Darmin.

Meski begitu, terhadap wajib pajak, pria kelahiran Tapanuli, Sumatera Utara, 21 Desember 1949, itu mengaku akan lebih mengedepankan cara-cara persuasif agar wajib pajak tak takut melaporkan pajaknya. Berikut petikan wawancara Anthony Djafar dan pewarta foto Wisnu Prabowo dari Gatra dengan Darmin Nasution di ruang kerjanya, lantai III Gedung Dirjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa pekan lalu.

Perbaikan apa saja yang tengah dilakukan Ditjen Pajak untuk menggenjot pendapatan dari pajak?

Kami tengah melakukan perombakan kebijakan pajak, seperti amandemen Undang-Undang (UU) Pajak. Salah satunya adalah soal keseimbangan antara hak dan kewajiban petugas pajak dengan wajib pajak. Kami juga melakukan percepatan modernisasi administrasi perpajakan, perombakan organisasi, perbaikan metode kerja, peralatan bekerja, perbaikan gaji dan sumber daya manusia.

Semua itu dilakukan untuk menghilangkan kesan-kesan yang bersifat negatif, juga memperbaiki iklim usaha, khususnya dalam hal perpajakan. Kami juga melakukan intensifikasi, seperti menyusun profil wajib pajak untuk mengetahui apakah mereka patuh bayar pajak atau belum. Pimpinan Ditjen Pajak pun punya alat untuk memonitor cara kerja aparat pajak di lapangan. Dengan adanya profiling itu, kami bisa mengukur apakah kinerja aparat pajak sudah optimal atau belum.

Kini Ditjen Pajak menerapkan sunset policy. Kenapa baru sekarang digencarkan, apa karena wajib pajak sudah terlalu banyak yang membandel?

Penerapan sunset policy ini lebih banyak menyangkut masa lalu, bukan masa depan. Wajib pajak yang membetulkan pembayaran pajaknya cukup membayar pokoknya. Sanksi ataupun dendanya tidak dikenakan. Pemberlakuan itu, bagi wajib pajak yang terdata pajaknya tahun 2007 diberi kesempatan hingga Desember 2008.

Sedangkan wajib pajak baru masih dibolehkan sampai Maret 2009. Jadi, kami tidak mempersoalkan pajak lain, hanya pajak penghasilan. Bagi mereka yang belum jadi wajib pajak tapi sudah memenuhi syarat, silakan menguruskan NPWP, mengajukan SPT. Semuanya itu kami beri fasilitas agar nanti tidak diperiksa lagi laporan pajaknya. Jangan ada kesan, apabila melapor, justru diperiksa. Itu tidak akan terjadi. Kami jamin.

Kenapa tidak sekalian tax amnesty atau pengampunan pajak?

Kalau namanya pengampunan, itu bukan cuma urusan sanksi denda yang diampuni, tarifnya juga lebih rendah. Tax amnesty itu lebih besar prioritasnya dibandingkan dengan sunset policy. Cuma, untuk mempersiapkan tax amnesty itu, harus dibuat undang-undang tersendiri. Itu akan jadi perdebatan panjang. Bisa saja nantinya muncul pandangan, bagaimana kalau orang yang mengakui hartanya, apakah dapat dibebaskan atau dipidana pajak saja? Bagaimana dengan uang hasil korupsi atau money laundering?

Kenapa sunset policy hanya menyangkut pajak penghasilan (PPh), bukan pajak lainnya?

Karena pajak penghasilan itu ditanggung sendiri oleh si wajib pajak, bukan yang lain. Beda dengan PPN (pajak pertambahan nilai), misalnya. Itu melibatkan orang lain. Sunset policy tujuannya penyederhanaan, agar orang mau membuka diri menyampaikan informasi apa adanya. Nah, dengan begitu, berarti sistem informasi sudah berjalan dengan benar.

Ada yang menganggap, penerapan ini justru menjebak wajib pajak. Artinya, lebih baik menyimpan duitnya di bawah bantal ketimbang melaporkan SPT pajaknya?

Ya, bisa saja anggapan itu benar. Tapi perlu diingat bahwa Ditjen Pajak punya sistem data yang makin canggih. Jauh sebelum penerapan sunset policy ini, kami mempersiapkan kelengkapan teknologinya. Makanya, lebih baik jujur saja atau mending mengaku sekarang dan segera membetulkan surat pemberitahuan pajak (SPT)-nya. Kalau ternyata tidak dibetulkan dan sudah diberikan kesempatan itu, wajib pajak sendiri yang repot nantinya.

Bukankah ini dapat melahirkan kolusi baru antara aparat pajak dan wajib pajak?

Kalau soal kongkalikong, tanpa sunset policy juga bisa dilakukan. Kami melaksanakan sunset policy setelah modernisasi administrasi perpajakan dilakukan. Aparat kami sudah siap. Metode kerjanya diawasi. Aparat kerja kami sudah menandatangani kode etik. Memang belum 100% ideal, tetapi sudah ada perbaikan. Kami percaya, aparat kami akan jauh lebih baik. Wajib pajak jangan khawatir aparat pajak menjebak ataupun terjadi kolusi karena mereka dimonitor.

Kalaupun ada yang macam-macam, silakan laporkan, karena tidak ada jaminan aparat pajak yang jumlahnya 32.000 itu bersih semua. Nah, kalau ada yang menyimpang, tolong segera dilaporkan supaya kita luruskan. Kalau tidak bisa, kita pidanakan.

Bagaimana menyelesaikan wajib pajak yang bertindak nakal?

Mereka yang nakal sudah cukup banyak disidik dan diproses di pengadilan, walaupun belum cukup besar. Mereka yang ketahuan merancang kebohongan, memanipulasi data, akan kami periksa. Makanya, kami ingatkan, jangan berani manipulasi. Kalau masih bisa diselesaikan dengan baik-baik, kenapa mesti menyidik. Tapi, jika membandel, ya, kami periksa. Kalau perlu, kami sidik.

Penduduk Indonesia 200 juta lebih, tapi kenapa wajib pajaknya hanya di kisaran 6 juta?

Sekarang ini memang lebih kurang 6 juta wajib pajak. Kami memperkirakan, jumlah penduduk Indonesia 220 juta, terdiri dari 55 juta keluarga. Idealnya, 27 juta yang punya NPWP. Kelihatannya tidak bisa digenjot lagi karena penghasilan tidak kena pajak (PTKP) orang pribadi (OP) kita sangat tinggi. Sudah dinaikkan 15,84 juta setahun. Jika besarnya PTKP dibandingkan dengan pendapatan per kapita yang mencapai 72,9%, ini sangat tinggi ketimbang negara lain, seperti Filipina 13,8%, Malaysia 17,78%, dan Cina 5,7%. Nah, kalau ingin ditambah, susah. Kita lihatlah dua-tiga bulan ini, baru bisa kita bicara lagi.

Negara maju lebih mengedepankan pungutan pajak, apakah arah kita juga demikian?

Langkah yang kita lakukan ini sudah makin mendekati apa yang dicapai negara maju. Memang, pada saat ini belum sekaligus sama. Kendalanya, kita sudah terbiasa berusaha menghidari bayar pajak. Malah ada yang berusaha bayar pajak semurah-murahnya. Nah, mengubah budaya seperti ini sulit dan perlu waktu. Tapi, kita berharap, jangan lama-lama mengubahnya.

Selama ini, banyak orang enggan membayar pajak karena hasilnya tetap saja dianggap kecil. Komentar Anda?

Lima tahun lalu, penerimaan pajak paling naiknya rata-rata 18% setahun. Sampai Juni lalu, pendapat pajak naik 50%. Memang ada anggapan bahwa penerimaan pajak itu sudah jumlahnya sedikit, dikorupsi lagi. Tapi ingat, uang dari wajib pajak tidak pernah disimpan di kantor pajak, melainkan di Bank Indonesia lewat kas negara.

Yang mampir di kantor pajak itu hanya laporan sudah bayar pajak atau belum. Pada saat ini, jumlah wajib pajak sudah bagus, walaupun masih bisa diperbaiki agar lebih bagus. Sesuai dengan rencana APBN, nilai pajak sebesar Rp 534 trilyun. Harapan kami, mencapai kira-kira Rp 550 trilyun. Jika dihitung 360 hari selama setahun, berarti jumlah penerimaan pajak setiap hari sekitar Rp 1,5 trilyun. Jadi, salah jika ada anggapan masyarakat bahwa seolah-olah penerimaan pajak kecil.

[Laporan Utama, Gatra Nomor 39 Beredar Kamis, 7 Agustus 2008]
http://gatra.com/artikel.php?id=117406

Penggusuran Taman BMW, Hadiah Agustusan Terburuk

Ari Saputra - detikNews
 
Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta - Hawa pagi belum sepenuhnya pergi saat jarum jam menunjuk pukul 05.30 WIB. Suharti (45) masih memicingkan mata untuk beraktifitas sehari-hari, menjadi buruh mencuci. Hanya saja, ada yang tidak biasa diluar rumah gubugnya itu. Ribuan petugas Satpol PP dan polisi menyeruak dari truk-truk yang mengangkut mereka, bersenjatakan tameng dan pentungan lengkap.
 
"Saya sudah menduga kami akan digusur. Tapi kok sepagi ini," kata Suharti dilokasi penggusuran pemukiman liarnya, Taman BMW (Bersih, Manusiawi dan Berwibawa), Jl RE Marthadinata, Jakarta Utara, Minggu (24/8/2008).
 
Bagi Suharti, menghentikan derap sepatu boot itu hanya mimpi. Tubuhnya yang kecil dan tenaganya yang tidak seberapa, memaksa Suharti hanya mampu menangisi rumahnya yang mulai digusur.
 
"Seminggu lalu, warga masih sempat merayakan tujuhbelasan (HUT RI ke-63) dengan ramai. Ada lomba-lomba. Lomba makan kerupuk dan sebagainya. Pokoknya semua senang," kenang Suharti membandingkan suasana kontras hari ini dengan seminggu lalu.
 
Benar saja. Penggusuran itu pun tidak tertahankan. Dengan bantuan buldozer dan ribuan aparat, warga dibuat tunduk tertindas. Puluhan laki-laki yang mencoba bertahan dengan memblokir jalan hingga melempari batu ke arah petugas, sia-sia saja.
 
Bruk…rumah-rumah itu pun tercabik-cabik. Termasuk musholla, TK dan fasilitas bermain yang telah dibangun lima tahun lalu itu.
 
"Benar-benar hadian kemerdekaan paling jelek," sesal Suharti dengan bahasa Jawanya yang medok.
 
(Ari/yid)
 

Bintang Porno Dapat Izin Pawai dari Hakim

Wellington, (ANTARA News) - Suatu rencana pawai bintang porno tanpa busana bagian atas mendapat izin dari pengadilan untuk berlangsung di Auckland, kota terbesar di Selandia Baru.
 
Reuters mengutip media setempat yang awal pekan ini melaporkan bahwa pengadilan telah menolak permintaan Dewan Kota Auckland untuk mengeluarkan perintah penghentian rencana parade "Boobs on Bikes".
 
Pawai bintang-bintang porno yang memamerkan payudara itu melintasi suatu jalan utama di Auckland dengan menggunakan sepeda motor.
 
Dewan Kota Auckland beralasan kegiatan itu melanggar peraturan daerah tentang larangan kegiatan yang mengganggu masyarakat.
 
Namun, hakim Nicola Mathers berpendapat lain.Penggugat boleh saja menganggap kegiatan itu mengganggu atau murahan, tapi kenyataannya, tahun lalu 80 ribu orang berkumpul untuk melakukan kegiatan serupa. Hakim menganggap fakta itu berarti ada sejumlah besar orang yang tidak sepakat dengan para pengecam.
 
Parade di Queens Street itu menampilkan para bintang porno lokal maupun internasional yang mengenakan pernak pernik dari kulit.
 
Kegiatan itu adalah bagian dari suatu pameran bernama "Erotica Expo"yang diselenggarakan bintang porno Steve Crow.
 
(*)
COPYRIGHT © 2008

Semangat Pionir

Dari mana datangnya bisnis? Sebagian pengusaha yang saya interviu mengatakan dari ide. Sisanya mengatakan dari peluang. Barangkali keduanya benar dan sama-sama jawaban yang sehat. Mestinya begitu. Tapi seorang pejabat mengeluh, kadangkala konsep itu diselewengkan. Ia memberikan contoh tentang kolega, saudara, atau famili pejabat yang mendirikan perusahaan untuk jadi supplier departemen, semata-mata untuk memanfaatkan koneksi pejabat tersebut.

Saya tertawa mendengarnya. Juga tentang perlakuan sementara orang mengklasifikasikan bisnis unit usaha kecil menengah (UKM) identik dengan bisnis-bisnis makanan dan cenderamata atau kerajinan. Nah, kalau demikian, yang protes justru seorang pejabat juga. Beliau bilang, kita ini nggak kreatif! Masak, kalau pameran UKM, yang dipamerkan selalu melulu makanan, cenderamata, dan kerajinan. Aslinya kan tidak hanya itu. Banyak bidang lain yang juga tergolong UKM. Karena itu, beliau mengkritik, "Masak sih, kita nggak kreatif, nggak punya semangat pionir?"

Pernah sekali saya berbincang dengan seorang periset industri pertanian. Menurut beliau, kita punya hasil riset yang banyak sekali dan bagus-bagus. Lalu, kenapa hasil riset itu tidak pernah bisa dikomersialkan? Jawabannya sangat sederhana. Konon, para periset kebanyakan bercokol di penelitian dan pengembangan (litbang) milik pemerintah atau universitas. Sistem kerjanya adalah gaji saja. Tidak ada, misalnya, konsep alokasi "grant" atau dana riset yang jumlahnya besar, sehingga mereka termotivasi dan memiliki semangat pionir untuk masuk dan meneliti sesuatu yang sangat inovatif.

Meski terlihat stagnan, para peneliti itu sebenarnya berhasil juga melahirkan aplikasi temuan yang bagus-bagus. Sayang, temuan-temuan itu tidak bisa dijual secara komersial. Semata karena, kalau dijual ke swasta, sang peneliti tidak mendapatkan royalti yang bagus sehingga hidupnya sejahtera. Akibatnya, euforia "eureka" persis yang dialami Archimedes tidak pernah mereka rasakan. Jadi, jangan salahkan kalau semangat pionir mereka kadang-kadang rada memble, karena memang jumlah insentif yang seharusnya menjadi motivasi mereka sangat kecil.

Salah satu peneliti senior yang sudah 30 tahun bekerja di litbang dan hampir pensiun mengatakan kepada saya, "Seringkali saya gemas membayangkan potensi yang bisa kita capai dengan kekayaan sumber daya yang kita miliki. Tetapi kurangnya dana dan insentif seringkali mematikan rasa penasaran kita untuk menyelidik dan menjadi pionir. Yang juga bikin saya kesal, hasil riset selama bertahun-tahun cuma bertahan menjadi sukses laboratorium, tidak pernah menjelma menjadi sukses komersial. Kita butuh pihak swasta yang berjiwa entrepreneur untuk menjadi bapak angkat dan mewujudkan kerja pionir itu menjadi sukses besar. Kalau itu terjadi, mungkin akan menjadi terobosan yang mengangkat semangat kita di kemudian hari."

Salah satu kasus yang menarik barangkali adalah xanthones, zat aktif yang kini disebut "super-anti-oksidan". Xanthones banyak sekali ditemukan pada buah manggis, dan konon ada 30 macam xanthones yang berbeda. Sejak dahulu, hampir semua litbang dan universitas di ASEAN tahu tentang xanthones dan banyak riset tentang zat aktif ini. Jadi, ini bukan barang baru.

Hebatnya, xanthones memiliki sejumlah keajaiban, yakni mampu memperbaiki sistem imunitas badan manusia, yang bermanfaat melawan alergi, infeksi, dan mengurangi level kolesterol. Secara tradisional, konon manggis memang kerap digunakan untuk bahan ramuan obat berbagai penyakit kulit dan perut. Hebatnya pula, xanthones tahan panas, sehingga tidak mudah rusak ketika diproses. Walaupun di ASEAN xanthones dikenal hampir di tiap dapur litbang pertanian, selama bertahun-tahun produk ini tidak pernah dijadikan produk yang secara komersial sukses.

Garry Hollister adalah CEO Enrich International, perusahaan yang bergerak di bidang nutrisi. Semangat pionir Garry kemudian mengahasilkan Xango, yakni minuman super-juice dari manggis yang kaya anti-oksidan. Garry berpartner dengan Wild Flower, perusahaan yang bermarkas di Heidelberg, Jerman. Perusahaan ini memiliki 200 ilmuwan serta kebun komersial di 13 negara dan memang khusus bergerak di bidang minuman kesehatan.

Kini Xango didistribusikan ke lebih dari 23 negara, dengan penjualan fenomenal ratusan juta dolar. Kalau dipikir-pikir, Indonesia sebagai salah satu penghasil manggis terbesar di ASEAN yang sudah mengekspor buah manggis ke Singapura dan negara-negara lainnya mestinya memiliki peluang yang sama dengan Xango. Tetapi barangkali juga kombinasinya tidak pernah pas.

Di satu pihak, kita punya pusat litbang di mana-mana. Di pihak lain, kita tidak memiliki entrepreneur yang selalu datang dengan ide gila, edan, dan nyeleneh, yang punya semangat pionir menggebu-gebu. Mungkinkah ini rahasia kombinasi yang kita cari? Barangkali semangat pionir itu sudah ada, yang kurang adalah jembatan yang bisa menyatukan keduanya.

Kafi Kurnia
[Kolom, Gatra Edisi Khusus Beredar Kamis, 14 Agustus 2008]
http://gatra.com/artikel.php?id=117671

Industri Otomotif AS Menjerit

Washington (ANTARA News) - Beberapa perusahaan otomotif AS mengimbau Kongres AS untuk menyetujui bantuan kredit lunak hingga 50 miliar dolar AS selama tiga tahun ke depan untuk memodernisasi pabrik perakitan dan menciptakan kendaraan hemat energi.

Kalangan industri otomotif mengatakan, bantuan kredit, yang besarnya dua kali lipat dari pembiayaan sektor energi yang telah disetujui tahun lalu, harus menjadi prioritas utama ketika Kongres menyelesaikan masa reses nya bulan depan karena menurunnya laba perusahaan-perusahaan otomotif yang berbasis di Detroit serta semakin ketatnya pasar kredit.

"Kecemasan dan desakan perusahaan-perusahaan di Detroit meningkat pada bulan lalu serta memuncak saat mereka bertemu untuk membahas kebutuhan pembiayaan mereka," kata perwakilan dari salah satu serikat pekerja, Alan Reuther.

Kongres sendiri pada tahun lalu telah menyepakati kredit murah senilai 25 miliar dolar AS bagi sektor energi, namun tidak demikian dengan sektor otomotif.

Pinjaman itu akan diharapkan akan menutupi 30 persen kebutuhan perbaikan fasilitas untuk membangun kendaraan hybrid, dan elektrik, serta alternatif lainnya.

Para pengusaha otomotif di Detroit dipaksa bekerja keras tahun ini akibat ekonomi yang memburuk dan keengganan konsumer membeli kendaraan karena harga BBM yang mahal. Raksasa otomotif, General Motors Corp. mengumumkan kerugian pada triwulan kedua sebesar 15,5 miliar dolar AS, sedangkan Ford Motor Co. merugi 8,7 miliar dolar AS.

Kalangan industri berpendapat, jika disetujui, maka kredit itu bukan merupakan "bailout", tapi paling tidak setara dengan bantuan yang diberikan kepada bank-bank investasi di Wall Street dan perusahaan-perusahaan pembiayaan yang tengah kesulitan pembiayaan. Mereka juga menyebutkan, adanya ancaman puluhan miliar dolar AS yang bakal mereka hadapi sebagaimana dalam peraturan BBM terbaru.

"Kami tidak melihatnya sebagai `bailout`. Kami melihatnya sebagai bantuan pemerintah membantu perbaikan terkait dengan produksi kendaraan berteknologi tinggi," kata Reuther.

Dalam usulan yang telah disampaikan, bantuan tersebut diharapkan dapat menggunakan skema 25 miliar dolar AS pada tahun pertama, 15 miliar dolar AS pada tahun kedua, dan 10 miliar dolar AS pada tahun terakhir.

Dengan bantuan sebesar itu, Kongres AS harus menyiapkan 7,5 miliar dolar AS sebagai cadangan jika kredit tersebut macet, demikian AP.
 
(*)
COPYRIGHT © 2008

Fadel Muhammad Kecewa Golkar Coret Namanya

TEMPO Interaktif, Jakarta: Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad mengaku kecewa dengan pencoretan namanya dari daftar calon legislator sementara partai Golkar. Fadel menilai pencoretan itu tak beralasan.
 
"Saya kecewa pada oknum-oknum di DPP (Dewan Pengurus Pusat)," katanya usai menghadiri sidang paripurna Dewan Pewakilan Daerah di gedung DPR, Jumat (22/08). Fadel mengaku tak tahu pasti alasan pencoretan namanya. Fadel mengaku telah bertemu dua kali dengan Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla. Namun pada 18 Agustus lalu ia mendengar namanya dicoret dari daftar calon. "Alasannya, harus ada Keppres," kata Fadel yang juga menjabat sebagai gubernu Gorontalo sejak Desember 2001.
 
Padahal ia mengaku telah memenuhi syarat. Kekecewaan Fadel bertambah ketika sejumlah pihak di DPP mempersilahkan partai lain yang ingin merekrut dirinya. Golkar, kata Fadel, tak menghargai kerja kerasnya. "Saya memenangkan hampir 80 persen pemilihan kepala daera di Gorontalo," katanya.
 
Ia menduga pencoretan namanya dari daftar calon karena ada yang menyebut dirinya bakal maju dalam bursa pemilihan presiden dan wakil presiden. Padahal, kata Fadel, dirinya sama sekali tak berniat maju. "Baru jadi caleg (calon legislator) saja sudah dicoret, apalagi mau kesana," katanya. Selain itu, kedekatannya dengan mantan Ketua Umum DPP Golkar Akbar Tandjung juga diduga menjadi sebab pencoretan namanya.
 
Meski dicoret Fadel memastikan dirinya tidak akan pindah ke partai lain. Ia bahkan akan tetap berkampanye untuk Golkar dalam pemilihan 2009. "Saya tak akan lompat pagar, saya bersabar di dalam pagar," katanya.
 
Dwi Riyanto Agustiar

Terlantar 3 Hari, 30 Tamu Presiden Akan Lapor Polisi

Ari Saputra - detikNews
 
 
Jakarta - 30 orang penari asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terlantar selama 3 hari setelah menari di depan Presiden SBY pada peringatan HUT ke-63 RI akan lapor polisi. Mereka berharap ada orang yang bisa segera menolong memulangkan ke daerah.
 
"Mereka berharap ada instansi yang terketuk untuk memulangkan mereka ke daerah," kata Suparman, Ketua RT RT 10/04 Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (22/8/2008). Suparman menampung para penari itu di rumahnya setelah terlunta-lunta tidak bisa pulang.
 
Para penari yang unjuk kebolehan pada Selasa (19/8/2008) lalu di depan Istana Presiden tidak bisa pulang ke daerah karena uang penginapan dan biaya pesawat mereka dibawa kabur oleh manajer keuangan dan pimpinan rombongan penari tersebut.
 
Penari yang yang masih usia SMA ini akan segera lapor polisi. Mereka akan melaporkan Ketua rombongan kesenian ini Kadis P dan K Kabupaten Lembata, NTT, Martin Didi Lejak yang menjadi manajer keuangan dan pimpinan kelompok tari Madjid Lamahoda yang menggondol uang mereka.
 
"Ya saya dengan mereka akan mempolisikan yang membawa kabur uang itu," pungkas Suparman.
 
(Ari/iy)
 

Dapatkan informasi terkini, terupdate, berimbang dan bertanggung jawab dari seluruh informasi di Indonesia di blogspot :
http://newspaperindonesia.blogspot.com

Bayi 600 Gram Batal Dikubur Karena Hidup Kembali

Jerusalem,(ANTARA News) - Satu bayi perempuan yang sudah dinyatakan meninggal oleh para dokter, "bangkit dari kematian" setelah berjam-jam disimpan di lemari pendingin kamar mayat.
 
Sebagaimana dilaporkan Reuters, kejadian tersebut berlangsung pada awal pekan ini di Israel. Bayi perempuan itu saat lahir beratnya hanya 600 gram dan sudah disimpan lima jam di lemari pendingin. Saat orang tua sang bayi membawa dia untuk dimakamkan, tiba-tiba mereka merasa si "jenazah" bergerak-gerak.
 
"Kami lalu membuka kainnya dan menyaksikan dia bergerak-gerak. Awalnya kami tidak percaya, tapi dia kemudian memegangi tangan ibu saya lalu membuka mulut," kata ibu bayi itu, Faiza Magdoub (26).
 
Beberapa jam sebelumnya, para dokter di rumah sakit Western Galilee, Israel Utara, menyatakan bayi yang baru 23 pekan di kandungan itu meninggal setelah terpaksa dikeluarkan. Para dokter memutuskan untuk mengeluarkan bayi itu karena ibunya mengalami pendarahan.
 
"Kami tidak bisa menjelaskan hal ini, dan saat sesuatu tidak bisa dijelaskan secara medis, kami menyebutnya keajaiban. Mungkin inilah yang terjadi," kata wakil direktur rumah sakit tersebut, Moshe Daniel.
 
Bayi tersebut kemudian dibawa ke ruang perawatan intensif untuk bayi, namun para dokter belum dapat memastikan apakah perempuan mungil itu dapat selamat untuk seterusnya.
 
Seorang profesor ahli penyakit dalam, Motti Ravid, kepada stasiun televisi Channel 10 menyatakan suhu rendah di laci pendingin telah memperlambat metabolisme bayi dan hal itu bisa jadi yang menyelamatkan hidupnya.
 
(*)
COPYRIGHT © 2008
 

Berhentikan 116 Orang Karyawannya, Ramai Mall Lecehkan Dewan

FIRSTANTO DIDIK A/BERNAS JOGJA
KORBAN PHK -- Anggota Serikat Buruh Ramai Independen (SBRI) yang menjadi korban PHK manajemen Ramai Mall, mendatangi Gedung DPRD Kota Yogyakarta untuk meminta dewan memperjuangkan keadilan bagi mereka, Rabu (20/8).
 
JOGJA -- Komisi III DPRD Kota Yogyakarta menilai PT Ramai Putera Sejahtera (Ramai Mall) telah melecehkan DPRD Kota Yogyakarta dengan melakukan PHK terhadap 116 orang karyawannya. PHK diduga merupakan buntut perselisihan antara Ramai Mall dengan karyawannya yang bergabung dalam Serikat Buruh Ramai Independen (SBRI).
 
Penilaian tersebut dilontarkan Ketua Komisi III DPRD Kota Yogyakarta, Suhartono saat bertemu perwakilan SBRI di Gedung DPRD Kota Yogyakarta, Rabu (20/8). Pertemuan dihadiri pula Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Arif Noor Hartanto dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kota Yogyakarta, Widorisnomo.
 
Perselisihan Ramai Mall dengan karyawannya sudah berlangsung cukup lama. Kedua pihak sudah bertemu untuk menyelesaikan persoalan dengan mediator Dinas Nakertrans Kota Yogyakarta. Sekitar 1 bulan lalu, Manajemen Ramai Mall maupun SBRI secara terpisah juga sudah bertemu dengan dewan.
 
Berkaitan dengan perkembangan terbaru berupa PHK, Suhartono mengutarakan, Komisi III mendesak pimpinan dewan untuk mengirim rekomendasi resmi dewan kepada walikota. Isi rekomendasi berupa permintaan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Selain itu, dia juga berpesan kepada Dinas Nakertrans untuk membela kepentingan buruh. Pesan itu langsung diiyakan Widorisnomo.
 
"Dalam pertemuan dengan Ramai Putera Sejahtera kami sudah merekomendasikan agar persoalan ini diselesaikan baik-baik dan jangan sampai terjadi PHK. Tetapi kenyataannya seperti ini. Itu berarti Ramai telah telah melecehkan dewan," tegasnya.
 
Sekretaris Komisi III, Herman Dodi Isdarmadi menyampaikan, terdapat 5 butir rekomendasi sebagai hasil pertemuan Komisi III dengan manajemen Ramai Mall. Yakni meminta Dinas Nakertrans melakukan mediasi, hak-hak normatif buruh harus dipenuhi, jangan sampai terjadi PHK, persoalan diselesaikan melalui musyawarah, dan meminta Dinas Nakertrans memberikan laporan perkembangan kasus.
 
"Kami sangat nggak suka dengan arogansi manajemen Ramai. Persoalan ini harus diselesaikan secara adil. Adil di sini adalah adil yang afirmatif, jadi nggak perlu membela yang kuat," ujarnya.
 
Dia juga mengajak seluruh fraksi melalui perwakilannya di Komisi III untuk meminta pimpinan dewan membentuk Pansus Ramai Mall, apabila persoalan tersebut tidak bisa segera diselesaikan dengan keberpihakan terhadap para karyawan. Ajakan tersebut yakin bakal terlaksana dengan melihat Pansus Lumpur Lapindo di DPR.
 
Wakil Ketua II DPRD Kota Yogyakarta, Dwi Budi Utomo menandaskan, Komisi III bulat mendukung usulan rekomendasi kepada walikota. Karena di dalam Komisi III terdapat perwakilan seluruh fraksi, hal tersebut bisa diartikan dewan juga mendukung. Untuk itu, Pimpinan Dewan langsung menggelar rapat agar rekomendasi kepada walikota segera disusun dan dikirim.
 
Sedangkan koordinator aksi SBRI, Anton meminta agar proses penyelesaian jangan sampai memakan waktu lama. Sebab para pekerja yang terkena PHK membutuhkan pekerjaan untuk bisa membiaya hidup sehari-hari.
 
(fir)
Custom Search