Custom Search

28/08/08

Pramono: Pertemuan FPDIP dan Miranda untuk Ketahui Visi-Misi

Muhammad Nur Hayid - detikNews
 
Jakarta - Sekjen DPP PDIP Pramono Anung membenarkan adanya pertemuan antara anggota FPDIP di Poksi IX dengan Miranda Goeltom di Hotel Dharmawangsa beberapa hari sebelum pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia (BI) pada Juni 2004.

Namun pertemuan itu semata-mata untuk mengetahui visi dan misi Miranda dalam mengatasi persoalan perbankan terutama BI tanpa ada transaksi apa pun.

"'Wajar pertemuan itu (dengan Miranda) dilakukan sebagai perkenalan anggota Poksi IX dengan Miranda. Pertemuan itu berlangsung secara terbuka, tidak ada hal yang ditutup-tutupi. Tidak benar dalam pertemuan itu ada hal yang bersifat transaksional,'' kata Pram.

Hal ini disampaikan Pramono usai peluncuran nomor urut PDIP 28 di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2008).

Pramono membenarkan bahwa pertemuan antara anggota FPDIP dan Miranda itu dipimpin oleh Panda Nababan. Namun pertemuan itu merupakan pertemuan biasa yang selalu dilakukan FPDIP jika akan menentukan calon-calon yang diputuskan di DPR seperti KPU, Bawaslu, KPK dan Gubernur BI,

"Pertemuan itu dipimpin oleh Panda Nababan. Pertemuan itu biasa, seperti ketika hendak memilih Ketua KPK, PDIP juga melakukan hal sama. Kita kumpulkan seluruh anggota poksi, Partai ini punya aturan main untuk memilih mereka,'" terang Pramono.

Pramono mengaku tak tahu menahu jika sekarang diberitakan pertemuan dengan Miranda itu ada bagi-bagi duit. Pramono juga mengaku tidak mengetahui mengenai adanya money politics. "Saya tidak mendapatkan laporan tentang masalah tersebut. Tapi pertemuannya memang ada,"' pungkas mantan anggota DPR ini.

Pertemuan 10 hingga 11 anggota FPDIP DPR dari Komisi IX itu diungkapkan oleh Agus Condro. Agus juga menghadiri pertemuan itu, namun dia hanya ingat 8 nama. Agus menyatakan, pertemuan itu dipimpin oleh Miranda dan menyiratkan komitmen anggota FPDIP memilih Miranda.

Beberapa pekan setelah terpilih sebagai deputi gubernur senior BI, menurut Agus Condro, dia mendapatkan cek perjalanan Rp 500 ribu. Cek yang sama juga diterima sejumlah koleganya. Namun semua nama yang menurut Agus menerima cek itu, menyangkal omongan Agus.

Agus bahkan dihukum PDIP dengan dicoret dari daftar caleg karena dianggap bersalah menerima cek. Sedangkan nama-nama yang disebut Agus tetap menjadi caleg karena PDIP menggunakan azas praduga tak bersalah.

(yid/nrl)
http://www.detiknews.com/read/2008/08/28/152151/996313/10/pertemuan-fpdip-dan-miranda-untuk-ketahui-visi-misi
Custom Search