Custom Search

14/08/08

Presiden Klaim Angka Kemiskinan Menurun

TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono menjawab permintaan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Agung Langsono, agar kesejahteraan rakyat miskin diperhatikan. Menurut Presiden, jumlah orang miskin terus menurun setiap tahun. Tingkat penurunannya mencapai  17,7 persen pada 2006 menjadi 15,4 persen pada Maret 2008. "Angka kemiskinan 2008 ini adalah angka kemiskinan terendah," katanya dalam pidato kenegaraan di depan Sidang Paripurna di DPR, Senayan, Jumat (15/08).

Terus menurunnya jumlah orang miskin, katanya, karena pemerintah  melakukan harmonisasi dan sinergi program dan anggaran kemiskinan. Program penanggulangan kemiskinan  antara lain  penyediaan beras murah untuk rakyat miskin, program keluarga harapan, jaminan kesehatan masyarakat, dan bantuan operasional sekolah.

Pemerintah, menurut Presiden,  juga menggulirkan agenda anggaran berbasis masyarakat yang diwujudkan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. "Dalam program ini, masyarakat desa dan kelurahanlah yang menentukan sendiri penggunaan anggaran," kata Yudhoyono.

Penanggulangan kemiskinan  dilakukan dengan cara mendongkrak pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah. "Termasuk perbaikan iklim usaha dan penyediaan kredit usaha rakyat." Pada 31 Juli 2008, kata Yudhoyono, dana kredit usaha rakyat yang terealisasi sebesar Rp 8,9 triliun dengan jumlah debitur lebih dari 950 orang diseluruh tanah air. "Menunjukkan betapa besarnya potensi masyarakat kita," katanya.

Anggaran penanggulangan kemiskinan juga telah dilipatgandakan. Sepanjang 2005-2008 alokasi dana untuk proyek ini meningkat tiga kali lipat. "Peningkatan ini juga membantah anggapan bahwa pemerintah hanya melakukan retorika dan berwacana," kata Yudhoyono.

Dwi Riyanto Agustiar
http://tempointeraktif.com/read.php?NyJ=cmVhZA==&MnYj=MTMwOTQy
Custom Search