Tutankhamun  Dipamerkan
 Raja Tutankhamun diperkirakan meninggal  pada usia 19 tahun
 Wajah penguasa Mesir kuno paling terkenal, Raja  King Tutankhamun dipamerkan untuk umum pertama kalinya. Kalangan arkeolog  mengambil mumi itu dari sarcophagus dan menyimpannya di sebuah peti dengan  pengaturan suhu di makamnya di Lembah Para Raja Luxor. Peristiwa itu terjadi 85  tahun setelah makam Firaun ditemukan oleh petualang Inggris Howard  Carter.
 Sampai sekarang, hanya 50 orang yang pernah melihat  wajah raja bocah yang meninggal lebih dari 3000 tahun lalu. Saat para pakar itu  mengangkat Tutankhamun dari peti jenazahnya mereka menyingkirkan kain putih yang  menutupi dia, muncullah wajah berwarna hitam dan tubuhnya. Langkah itu dilakukan  sebagai bagian dari cara melindungi jenazah dia.
 Arkeolog menyatakan jenazah itu terancam karena  panas dan kelembaban di dalam makam itu karena sejumlah besar turis yang  berkunjung setiap tahun.
 "Golden boy itu memiliki keajaiban dan misteri,  oleh karena itu setiap orang dari seluruh dunia datang ke Mesir untuk melihat  apa yang dilakukan untuk melindungi golden boy dan semuanya saya yakin datang  untuk menyaksikan golden boy," ujar Kepala Bidang Peninggalan Mesir Zahi Hawass  sebelum jenazahnya dipindahkan.
 Topeng emas Tutankhamun dicopot dengan  pisau panas dan kabel
 Tutankhamun berkuasa di Mesir 1333 sampai 1324 SM  dan diyakini naik tahta dalam usia sekitar 9 tahun. Meskipun semasa hidupnya  tidak memiliki sejarah yang menentukan, kematian Tutankhamun mendapat perhatian  dunia karena makamnya dalam kedaan utuh ketika dibuka oleh Carter tahun 1922.  Makamnya berisi harta karun emas dan kayu hitam indah yang dianggap mewah ketika  Carter melihat kedalam makam itu. Ditanya apa yang dia saksikan, jawabannya yang  terkenal "Ya, sesuatu yang mengagumkan."
 Penyebab kematian
 Karya agung makam itu adalah jenazah firaun yang  dibuat mumi, ditutupi jimat dan perhiasan serta mengenakan topeng emas. Dalam  upaya mengambil harta karun itu, Carter dan timnya memotong jenazah itu kedalam  beberapa bagian, memenggal lengan dan kepalanya dan menggunakan pisau panas dan  kabel untuk menyingkirkan topeng emas yang direkat ke wajah Tutankhamun dengan  proses pembalseman.
 Tahun 2005 kalangan ilmuwan merekontruksi  Tutankhamun
 Tubuhnya direkonstruksi dan dikembalikan ke  sarcophagus aslinya tahun 1926. Kemudian pernah dibawa keluar untuk pengujian  sinar X tiga kali dalam beberapa tahun berikutnya.
 Harta karun yang diambil memikat dunia dan menarik  jutaan orang datang ke Lembah Para Raja. Pertanyaan mengenap mengapa Tutankhamun  meninggal sekitar usia 19 tahun dan gosip adanya kutukan yang membuat meninggal  mereka yang terlibat penggalian makamnya makin membuat terkenal firaun. Ketika  tubuhnya diperiksa sinar X tahun 1968, terdapat patahan tulang di tengkoraknya  yang mendorong spekulasi bahwa dia dibunuh dengan pukulan.
 Sejumlah sejarawan berpendapat bahwa dia dibunuh  karena berupaya mengembalikan politeisme setelah menggantikan Akhenaten yang  meninggalkan dewa-dewa emas Mesir untuk monoteisme. Namun pemeriksaan scan  jenazahnya tahun 2005 membuat para peneliti menyatakan dia tidak dibunuh dan  mungkin meninggal karena komplikasi tulang kaki yang retak.
 Kepala bidang peninggalan Mesir Zahi Hawass  mengatakan penelitian menunjukkan raja bocah ini meninggal setelah luka karena  infeksi meskipun tidak semua tim setuju dengan diagnosa itu namun semua menolak  dugaan pembunuhan.
  
  